Ketika suatu wabah melanda sebuah atau beberapa negeri, seperti coronavirus disease-2019 (Covid-19) atau virus corona saat ini, maka tidak jarang akan ada orang yang beranggapannya sebagai azab dari Allah. Tapi di sisi lain orang yang berpendapat demikian tidak berpikir bahwa bisa saja wabah yang turun pun rahmat bagi orang yang beriman.
(Foto: shutterstock)
Pada zaman Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam dahulu yaitu tahun ke-6 Hijriah, kaum Muslimin yang bermukim di Kota Madinah sempat dilanda tha'un sejenis wabah kolera yang menular. Saat itu azab yang melanda sengaja ditimpakan kepada Bani Israil (Yahudi) sebagai bentuk azab dari Allah atas kemungkaran mereka. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Nabi bersabda:
“Tha’un (wabah kolera) adalah semacam azab (siksaan) yang diturunkan Allah kepada Bani Israil atau kepada umat yang sebelum kamu.” (Imam Muslim)
Lalu, apakah wabah penyakit corona saat ini juga azab bagi seluruh umat manusia, seperti yang ditimpakan pada kaum Bani Israil?
Menurut Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustaz Ainul Yaqin, azab hanya ditimpakan oleh kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana hal ini tertera dalam hadis yang diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:
"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang wabah penyakit. Rasulullah memberitahukan kepadaku: "Wabah penyakit itu adalah azab yang diutus Allah kepada orang-orang yang ia kehendaki. Allah menjadikannya rahmat bagi orang-orang yang beriman. Jika terjadi suatu wabah penyakit, ada orang yang menetap di negerinya, ia bersabar, hanya berharap balasan dari Allah. Ia yakin bahwa tidak ada peristiwa yang terjadi kecuali sudah ditetapkan Allah. Maka ia mendapat balasan seperti mati syahid." (HR Al-Bukhari)
Ustaz Ainul menjelaskan, belum tentu pula jika ada seseorang yang meninggal dunia sebab wabah atau virus maka dia bisa dikategorikan sebagai manusia yang terkena azab.
“Sebab di dalamnya juga banyak orang-orang mukmin yang beriman kepada Allah dan itu bukan bentuk azab bagi mereka,” ujar Ustaz Ainul saat dihubungi umma, Rabu (18/3/2020).
Ustaz Ainul menjelaskan, bagi orang yang tidak beriman memang wabah corona adalah bentuk azab untuk mereka. Tetapi tidak demikian untuk para Mukminin dan kaum Muslimin, ia menjadi rahmat dari Allah.
Dalam konteks ini, kata Ustaz Ainul, Allah SWT semata-mata ingin agar kita semakin mendekatkan diri serta meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.
“Memahami hadits Nabi tidak boleh sepotong potong, ada disiplin keilmuan yang ditetapkan para ahli hadis sebagai pelajaran dan pengajaran untuk ikhtiar atau kehati-hatian dalam mengambil hikmah dan ilmu di dalamnya,” pungkasnya.