Ini Tahapan Ketika Virus Korona COVID-19 Menyerang Tubuh hingga Akhirnya Meninggal

Okezone


SALAH satu pasien virus Korona COVID-19 hari ini meninggal. Pasien tersebut, merupakan Warga Negara Asing (WNA) yang tengah berkunjung ke Indonesia.


Memang, pasien tersebut sudah menderita komplikasi penyakit seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid dan Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Tapi, Juru Bicara Penanganan Korona COVID-19, Achmad Yurianto, menyebut kasus kematian akibat COVID-19 sangat minim.


Menurutnya, tidak pernah ada yang meninggal karena virus korona sendiri, selalu karena komplikasi. Lantas, bagaimana sih alur penyakit Korona COVID-19 sehingga bisa sangat mematikan?



Yuri menjelaskan, gejala awalnya 80 persen adalah panas, kemudian 60 persen muncul batuk, lalu 50 persen pilek. "Selalu munculnya tiga ini kalau ada infeksi," kata dia di Kantor Staf Presiden (KSP), Jakarta.


"Nah, kalau dibiarkan ini jadi berat, ini akan membuat kesulitan bernapas," tambah dia.


Menurutnya, pasien kemudian akan mengalami pneumonia, yang menyebabkan dia kekurangan oksigen. Jika sudah begitu, maka akan terjadi kompleksitas organ yang terkena.


"Diawali dengan kegagalan ginjal, kegagalan jantung, kegagalan liver dan berada pada kondisi pada multi organ failure, ini yang seringkali menyebabkan kematian," jelas dia.


Selain itu, dia mengatakan dengan munculnya pneumonia maka menyebabkan daya tahan tubuh juga turun, dan akan terjadi infeksi oportunistik. Dengan demikian, infeksi dari bakteri yang semula mampu ditahan, tidak terkendali dan terjadi sepsis.


"Dalam usus besar kita normalnya ada bakteri, karena bakteri di usus besar untuk membusukan makanan. Kalau sehat jumlah bakteri terkendali, tapi begitu tidak lagi memiliki daya tahan tubuh kuat bakteri akan tumbuh luar biasa banyaknya, dan menyebabkan infeksi menyeluruh yang kita kenal sebagai sepsis," jelas dia.

Untuk Kamu
Lihat 20 Artikel
Bagikan