Teror fisik yang dilancarkan kaum musyrikin Quraisy terus berjalan. Mereka tidak pernah tanggung-tanggung dalam setiap melakukan aksinya. Sering kali perbuatan mereka itu amatlah menyakiti hati.
Pernah suatu waktu gerombolan musyirikin Quraisy tengah duduk-duduk di sekitar Kakbah. Di sana juga ada Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam sedang menunaikan salat.
(Foto: Shutterstock)
Tiba-tiba salah satu di antara mereka berkata, "Siapa di antara kalian yang akan membawa kotoran unta lalu menumpahkannya ke punggung Muhammad saat dia sedang sujud?"
Uqbah, yang pernah mencekik Rasulullah saat sedang salat dan sosok paling angker di antara mereka, dengan sigap berdiri. Tanpa ragu dia membawa kotoran unta yang jumlahnya banyak sekali.
Dia pun memerhatikan gerak-gerik Rasulullah, dan pada saat kekasih Allah itu sedang sujud, Uqbah pun segera menumpahkan kotoran unta di punggung Nabi shallallahu'alaihi wasallam.
Saking banyaknya, Rasulullah sampai tidak bisa bangkit dari sujudnya. Melihat hal itu mereka hanya tertawa satu sama lain.
Fathimah, putri Rasulullah, mendengar kejadian ini. Dia segera keluar dari rumahnya dan menghampiri ayahnya tercinta. Amatlah sedih Fathimah melihat apa yang dilakukan kaum musyrikin Quraisy kepada ayahnya.
Fathimah pun segera menyingkirkan kotoran unta yang ada di punggung ayahnya. Baru setelah itu Rasulullah bisa mengangkat kepalanya.
Tahu anaknya menangis, Rasulullah pun menenangkan Fathimah dengan kalimat yang sangat lembut, "Jangan menangis, wahai putriku. Sungguh Allah akan menolong ayahandamu."
Setelah itu Rasulullah pun kemudian berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, "Ya Allah, hukumlah orang-orang Quraisy ini." Kemudian di dalam Perang Badar, Uqbah pun menemui ajalnya.
Sumber: The Great Story of Muhammad/Ahmad Hatta dkk/Maghfirah Pustaka