Source: shutterstock
Surah Al Ikhlas merupakan salah satu surah yang sering dilafalkan umat muslim baik setelah mengerjakan shalat fardhu maupun untuk bacaan dzikir.
Dari segi makna, surah Al Ikhlas menjelaskan nilai tauhid yang padat. Seseorang yang membacanya dengan khusyuk dan menghayati maknanya akan dibawa menuju keikhlasan bertauhid.
Berikut keutamaan membaca Surah Al Ikhlas yang disebutkan oleh nabi dan para ulama.
1. Surah Al Ikhlas sebanding dengan membaca sepertiga Al Quran
Dalam keterangan hasan sahih yang lain, Anas bin Malik menceritakan apabila Rasulullah sangat mengidolakan surah Al Ikhlas. Bahkan beliau menyatakan “kecintaanmu kepada al-Ikhlas akan memasukkanmu ke dalam Surga.” (HR Ahmad dan Tirmidzy).
Selain itu, membaca surah Al Ikhlas juga sama dengan membaca sepertiga Al Quran.
Diceritakan Abu Said al-Hudry.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، أَنَّ رَجُلًا سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ»
Dari Abi Said al-Hudry, dia menceritakan bahwa ada seseorang yang mendengar orang lain membaca ‘Qul Huwallah ahad’ berulang-ulang. Ketika pagi hari, dia mendatangai Rasulullah SAW seraya menceritakan kejadian tersebut. Kemudian Rasulullah saw menjelaskan; ‘Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamanya, Surat Ikhlas sebanding dengan sepertinga al-Qur`an. (HR Bukhari)
Penjaga saat tidur
Surah Al Ikhlas yang dibaca sebelum tidur bersama surah Al Falaq dan An Nas juga bisa menjaga kita saat sedang tidur.
عَنْ عَائِشَةَ: ” أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ “
Diceritakan dari Aisyah, bahwa ketika rasulullah SAW hendak beranjak ke tempat tidur, beliau menengadahkan kedua telapak tangan dan meniupnya sambil membaca ‘Qulhuwallh ahad, qul `audzu bi rabbil falaq, qul `audz birabbinnas’, kemudian mengusapkan sekadarnya ke seluruh bagian tubuh, dimulai dari kepala dan wajah, dilanjutkan ke tubuhnya sebanyak tiga kali. (HR Bukhari)
Bisa mencukupi hajat kita
At-Thibbi menjelaskan, maksud dari lafdz ‘mencukupi’ adalah menolak segala keburukan. Hal ini berdasarkan keterangan nabi dalam sebuah hadis hasan sahih yang berbunyi.
عَنْ أَبِي أَسِيدٍ الْبَرَّادِ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ قَالَ: خَرَجْنَا فِي لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ، فَقَال:َ «أَصَلَّيْتُمْ ؟» فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا، فَقَالَ : قُلْ فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا، ثُمَّ قَالَ: قُلْ، فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا، ثُمَّ قَالَ: قُلْ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا أَقُولُ؟ قَالَ: قُلْ: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ.
Dari Abu Asid al-Barrad dari Mu`dz bin Abdillah bin Hubaib, dari ayahnya. Dia berkata. “Kami keluar saat kondisi hujan pada malam yang gelap gulita untuk mencari Rasulullah SAW agar melaksanakan shalat dan bertemu Beliau. Beliau bertanya ‘apakah kalian sudah shalat?’. Saya tidak berkata sepatah kata pun. Beliau berkata: ‘katakanlah saya tidak berkata apa-apa’, Beliau mengulangi lagi ‘katakanlah saya tidak berkata apa-apa’, kemudian beliau berkata: ‘katakanlah’. Maka saya bertanya: ‘ Ya Rasulallah, apa yang harus saya katakan?”. Beliau menjawab bacalah “Qul huwaallah ahad” ketika sore dan pagi hari tiga kali. Bacaan ini mencukupnya dari segala sesuatu.” (HR Abu daud dan Tirmidzy)
Sering membaca Al Ikhlas mendapat panggilan khusus di hari kiamat
Orang yang senantiasa mengistiqomahkan membaca surat al-Ikhlas minimal lima puluh kali sehari akan diistimewakan secara khusus, dipanggil dengan julukan Sang Pemuji ‘madih’ agar segara bergegas menuju syurga. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan;
عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسِينَ مَرَّةً نُودِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ قَبْرِهِ: قُمْ يا مادح الله فَادْخُلِ الْجَنَّةَ»
Dari Jabir berkata bahwa Rasulullah saw bersabda; barang siapa membaca Qul huwallah ahad lima puluh kali setiap harinya, maka di akan dipanggil dari kuburnta di hari Qiyamat; “Bangunlan wahai pemuji Allah, masuklah ke dalam syurga’. (HR Thabrani. Hadis ke 9446)
Ketika meninggal dishalatkan oleh malaikat
Orang yang sering membaca surah Al Ikhlas saat masih hidup mendapat derajad kesyahidan.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ: أَتَى جِبْرِيلُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ بِتَبُوكَ، فَقَالَ «يَا مُحَمَّدُ، اشْهَدْ جَنَازَةَ مُعَاوِيَةَ بْنِ مُعَاوِيَةَ الْمُزَنِيِّ، فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَنَزَلَ جِبْرِيلُ فِي سَبْعِينَ أَلْفًا مِنَ الْمَلَائِكَةِ، فَوَضَعَ جَنَاحَهُ الْأَيْمَنَ عَلَى الْجِبَالِ فَتَوَاضَعْتُ، وَوَضَعَ جَنَاحَهُ الْأَيْسَرَ عَلَى الْأَرَضِينَ فَتَوَاضَعْنَ، حَتَّى نَظَرَ إِلَى مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَصَلَّى عَلَيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجِبْرِيلُ وَالْمَلَائِكَةُ، فَلَمَّا فَرَغَ قَالَ: يَا جِبْرِيلُ، بِمَا بَلَغَ مُعَاوِيَةُ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْمُزَنِيُّ هَذِهِ الْمَنْزِلَةَ؟ قَالَ: بِقِرَاءَةِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ قَائِمًا وَقَاعِدًا وَمَاشِيًا وَرَاكِبًا
Dari Abi Umamah, dia berkata bahwa Jibril mendatangi Rasulullah SAW dalam perang tabuk dan berkata, “Wahai Muhammad, jadilah saksi jenazah muawiyyah bi muawoyah al-Muzani, maka Rasulullah Saw pun keluar dan Jibril turun bersama barisan 70.000 malaikat. Jibril meletakkan sayap kanannya di atas Gunung maka gunung pun merendahkan diri, dan meletakkan sayap kirinya ke bumi dan bumi pun merendahkan dirinya, hingga ia melihat Makkah dan Madinah. Rasulullah, Jibril dan para malaikat pun shalat. Ketika selesai, rasulullah saw bertanya. :“Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyyah bin muawyah al-Muzani mendapatkan kerhormatan ini?”. Jirbril Menjawab; “Dengan memabaca “Qul huwallah ahad baik ketika berdiri, duduk, berjalan ataupun berkendara” (7537).
Sumber: suaramuslim.net